Hingga 2020, Bauran Energi Baru Terbarukan Nasional Masih 11,51 Persen


 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Pelestarian Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana sampaikan, bauran energi baru terbarukan (EBT) Indonesia sampai akhir 2020 masih ada di angka 11,51 %.


Adapun pada 2025, pemerintahan menarget bauran EBT dapat capai 23 %. Untuk tahun 2020 sendiri, sasaran bauran EBT capai 13 %.


"Tetapi benar-benar jika dirunut ke belakang, perolehan 2019 untuk EBT ialah 9,2 %. Jadi year-on-year EBTKE dalam jatah bauran ialah 2,36 %," ucapnya dalam pertemuan jurnalis virtual, Kamis (14/1/2021).


Adapun, realisasi kemampuan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) sampai tahun 2020 capai 10.467 mega watt (MW). Ada penambahan pembangkit yakni PLTA Poso sejumlah 66 MW, PLTBm Merauke sejumlah 3,5 MW, PLTM Sion sejumlah 12,1 MW, dan PLTS Atap sejumlah 13,4 MW.


Dengan begitu, keseluruhan jumlah pembangkit yang dipasang pada 2020 adalah sejumlah 10.291 MW. Walau, jumlah ini masih kurang besar untuk menggerakkan bauran EBT yang semakin besar juga. Dadan ngomong, banyak pembangkit yang agenda operasinya mundur gara-gara wabah Covid-19.


sabung ayam online Lalu, realisasi peresapan biodiesel selama setahun 2020 capai USD 8,4 juta kilo liter (KL) dari peruntukan yang diputuskan sebesar USD 9,55 juta KL.


Tidak berbeda jauh dari realisasi operasional pembangkit listrik EBT, pengurangan ini berasal dari ada wabah Covid-19, bersamaan dengan berkurangnya konsumsi solar.


Begitupun dengan realisasi investasi di subsektor energi baru terbarukan (EBT) yang capai USD 1,36 miliar sejauh 2020. Angka ini semakin lebih kecil dibanding sasaran investasi 2020 sebesar USD 2,02 miliar.


"Pelestarian energi sasarannya USD 8 juta, terwujudnya USD 8 juta," kata Dadan.


Selanjutnya untuk bioenergi, terwujud investasi USD 108 juta dari sasaran USD 420 juta. Bermacam EBTKE terwujud sama sasaran yakni USD 540 juta. Untuk panas bumi terwujud USD 702 juta dari sasaran USD 1.050 juta.


Kemampuan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia lagi alami kenaikan. Sejauh 2020 terdaftar realisasi pembangkit listrik EBT sudah capai 10.467 megawatt (MW). Makin bertambah bila dibanding 2019 yang sejumlah 10.292 MW.


"Kemampuan pemgbangkit listrik energi baru terbarukan lagi bertambah," kata Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Bijakin Tasrif, dalam Pertemuan Jurnalis Perolehan Performa Bidang ESDM Tahun 2020 Dan Gagasan Kerja Tahun 2021 secara virtual, Jakarta, Kamis (7/1/2021).


Adapun tambahan kapasitan pembangkit EBT berawal dari PLTA Poso sejumlah 66 MW, PLTBm Merauke sekitar 3,5 MW. PLTM Sion sejumlah 12,1 MW dan 13,4 MW dari PLTS Atap. Pada tahun 2021, Bijakin menarget akan menambahkan pembangkit listrik EBT dengan kemampuan 12.009 MW.


Sasaran ini dibikin pemerintahan selaku loyalitas nasional dalam pengurangan emisi sama UU No. 16 tahun 2016 mengenai Legitimasi paris Agreement to UNFCCC. Terhitung dengan Perpres No. 61 tahun 2011 mengenai RAN GRK, pemerintahan menarget tahun 2024 kedepan sasaran bauran pemakaian energi bersih capai 23 %.

Postingan populer dari blog ini

Discourse: Exactly just how an imperial pardon for jailed previous PM Najib might shake Malaysia national politics

Oral versus Written Administration of the Geriatric Depression Scale

In Indonesia, methods towards equipping political